Menguak Dapur Penerbit Mayor



 Resume Materi Ke       :20

Gelombang                :24 
Tanggal                      :02 Maret 2022 
Tema                          :Menguak Dapur Penerbit Mayor
Narasumber               :Edi S Mulyanta
Moderator                   Mulyadi







pada pertemuan ke 20 narasumber kali ini bapak Edi S Mulyanta dan Modreator bapak Mulyadidan pada pertemuan ini saya terkendala sesuatu pengalaman yang memperihatinkan akun whatsapp saya diretas dan diblokir pihak whatsapp sehingga tidak dapat mengikuti secara penuh, mulai 26 Februari Hingga 5 Maret, pada 2 Maret pukul 15.11 sudah dibuka team whatsapp dari blokir dan pada 19.10 kembali diblokir oleh pihak whatsapp. apa sebab?? nanti akan kita kupas tuntas dalam blog. he he he


           

 (Gambar 1: penghapusan pemblokiran)       (Gambar 2: Diretas pukul 19.10

dalam hal ini saya sudah backup pesan dalam google yang terdaftar dalam akun whatsapp saya sehingga pesan masuk masih tersimpan.
Narasumber bekerja di Penerbit Andi sejak tahun 2002, sudah 20 tahun lama nya dan banyak sekali pengalaman yang didapat oleh narasumber kali ini.

A. alasan pemmbagian dalam penerbit mayor dan indie secara alamiah

.1.  -Penerbit mayor mempunyai jumlah produksi yang lebih tinggi.

      -Penerbit minor memiliki jumlah produksi lebih rendah.

2.    -Penerbit mayor memiliki jangkauan pemasaran buku secara nasional.

       -Penerbit minor, pemasaran buku secara regional.

3.  -Penerbit Mayor digolongkan kedalam penerbit yang berproduksi ribuan dan ratusan dalam pembagian ISBN yang dikeluarkannya 

       -Penerbit Minir digolongkan kedalam penerbitan yang berproduksi puluhan  yang terlihat dalam pembagian ISBN yang dikeluarkannya. 

4. -penerbit mayor memenuhi kualifikasi lembaga pendidikan tinggi di Indonesia atau Kemendikbud DIKTI, yang mensyaratkan terbitan buku harus berskala nasional penyebarannya. 

Pada saat Pandemi dan memberikan dampak yang signifikan yang cukup berat  terhadap dunia penerbitan buku di Indonesia bahkan di dunia..

dunia penerbitan yang saat ini di bawah IKAPI (Ikatan Penerbit Indonesia), menjadi was-was dan memandang cukup berat tantangan ke depan dunia cetak dan produksi buku.

B. Trik agar lolos ke penerbit mayor

Ada beberapa trik agar lolos ke penerbit mayor yaitu: 

1.  Sesuai aturan pemerintah no 75 (th 2019) yang memberikan arah pelaksanaan undang-undang perbukuan  no 3 tahun 2017

2. Tulis dan pilih jenis buku sesuai dengan kompetensi penulis.

3.  Perkembangan Merdeka Belajar dan Kampus Merdeka, menuntut penerbit-penerbit untuk berlomba-lomba menerbitkan buku yang mendukung literasi dasar. Sehingga peluang untuk dapat terbit menjadi semakin menarik.

4. Menyambut peluang pasar, mengingat kurikulum baru saat ini menuntut banyaknya sumber-sumber literasi bagi anak didik

Penerbit-penerbit saat ini semakin semangat untuk dapat mengisi peluang tersebut, kendala utama adalah mencari penulis dengan tema yang marketable.

5. Tulislah perencanaan naskah untuk ditawarkan ke penerbit, dengan  cara Amati, Tiru, dan Modifikasi..

6. Tulisan harus ‘Baik’ dan ‘Menarik ’, baik dalam pemilihan tema, menarik  dan mempunai nilai kebaruan ( unik ).

7. Gunakan trik menggandeng penulis yang lebih senior untuk dijadikan mitra penulisan, dengan maksud  mengangkat nama penulis pemula. Sematkan ‘Kata  atau komentar penulis handal untuk ditampilkan di cover  

Kendala utama untuk terbit adalah keterbatasan modal penerbit, sehingga penerbit akhirnya memberikan syarat-syarat dan saringan untuk dapat mendapatkan naskah yang mendukung industrialisasi buku tetap berjalan.

Penerbit biasanya akan melakukan "scouting", atau pencarian tema dan penulis, dan tentunya bekerjasama dengan team riset pemasaran untuk menentukan tema apa yang masih dapat diserap pasar. Penerbit, tidak dapat mengesampingkan data pasar buku di Indonesia, sehingga data pemasaran ini sangat penting untuk memberikan arah haluan ke mana produksi buku dapat dikembangkan lebih lanjut

C Pembiayaan Penerbit Mayor

Penerbit mayor biasanya mempunya dana untuk memilih terbitan buku yang menjadi sasarannya, sehingga semua biaya produksi hingga pemasaran dilakukan oleh penerbit tersebut.

Konsep dasar pembiayaan dalam penerbitan buku, adalah penerbitnya yang membiayai.

karena banyak tulisan yang tidak sesuai dengan misi dan visi penerbit akhirnya tidak dapat terbit. Karena banyaknya buku yang ditolak penerbit, akhirnya penerbit memberikan skema lain dalam penerbitannya. Misalnya dibiayai oleh penerbit sendiri, baik melalui  dana pribadi, Dana Penelitian Daerah, Dana Sekolah dll.

Penerbit hanya akan membantu dalam hal,  Pembahasaan dan Penyajian.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Menerbitkan buku semakin mudah dipenerbit indie

Menulis Membuatku Naik Kelas Dan Berprestasi